Senin, 06 Agustus 2012

TUGAS DAY 2 PJJ


1. Hakikat Pembelajaran PJJ

            Sesuai dengan kepanjangan PJJ yakni Pendidikan Jarak Jauh, jadi hakikat PJJ menurut saya adalah kemandirian. Apa yang diterapkan dalam pendidikan jarak Jauh semuanya membutuhkan kemandirian dari peserta didik. Di dalam pembelajaran PJJ ini peserta didik dibebaskan untuk mengatur jadwal sesuai dengan ke-fleksibelan mereka. Dari sinilah dapat dilihat, apakah peserta didik tersebut dapat dengan Mandiri menjalankan pendidikannya meskipun tidak ada yang secara langsung mengawasi.
            Namun, kemandirian dari peserta didik dalam sistem pembelajaran ini juga harus didukung dengan sarana yang baik agar ilmu dapat tersalurkan dengan baik juga.
            Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat Pendidikan Jarak Jauh adalah gabungan antara kemandirian peserta didik dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses penyampaian ilmu.
   Kedua hal ini harus saling membantu agar tujuan dari Pendidikan Jarak Jauh tersebut dapat tercapai. Perserta didik yang terus aktif menjalankan PJJ nya serta ICT yang mendukung adalah Pembelajaran di PJJ tergantung oleh peserta didik. Peserta didik memiliki otonomi penuh atas proses belajarnya. Peserta didik yang menentukan apakah proses belajar tersebut terjadi atau tidak. Peserta didik yang tahu apakah kemampuan yang harus dikuasai memang benar-benar terkuasai secara mendalam, atau hanya sekedar memenuhi syarat lulus. Oleh karena itu PJJ tergantung dalam inisiatif dari peserta didik itu sendiri.

3 aspek utama dalam PJJ yaitu :
·         Keterpisahan pengajar dan peserta didik
PJJ memang melayani kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler. Peserta didik ini tersebar di seluruh pelosok tanah air, mempunyai keterbatasan waktu dan jarak, serta usia yang sangat bervariasi.

·         Kemandirian
Pada kenyataannya, kadar kemampuan belajar mandiri ini sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Sugilar (2000), makin tinggi kendali mahasiswa atas pembelajaran yang sedang dijalaninya, dan dengan sendirinya kesiapannya untuk belajar mandiri makin tinggi pula. Keterampilan belajar (learning skills), yang merupakan modal dalam belajar mandiri, sikap dan persepsi mahasiswa terhadap belajar yang terkait dengan pendekatan belajar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Light & Cox (2001), serta berbagai kondisi eksternal ikut berpengaruh terhadap kesiapan peserta didik untuk belajar mandiri.

·         Layanan belajar atau tutorial
   Tutorial berkaitan dengan tingkat kemandirian peserta didik. Tutorial atau seperti yang disebut oleh Simpson (2000) sebagai bantuan belajar, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik  berperan besar dalam proses pembelajaran di PJJ. Sebagaimana dikatakan oleh Garison (1993), kemandirian dicapai melalui interaksi, bukan isolasi. Ini berarti, peserta didik PJJ tidak boleh dibiarkan sendiri, mereka harus disentuh dengan berbagai tutorial yang akan membuat mereka termotivasi dan terbebas dari kesepian.


2. Modus Pembelajaran PJJ

Modus Pembelajaran dalam PJJ ditempuh dalam pembelajaran mandiri dan tutorial, karena pengajar dan peserta didik tidak bertatap muka secara langsung seperti kelas regular. Berdasar modus penyelenggaraannya, tutorial dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu jarak jauh dan tatap muka.
     1.       Tutorial Jarak Jauh
a.       Tutorial secara tertulis yang disampaikan melalui korespondensi
Bahan ajar tertulis ini menggunakan media cetak. Pertanyaan dari peserta didik dan respon dari pendidik disampaikan melalui korespondensi.

b.      Tutorial melalui multimedia
Tutorial multimedia dapat dikemas dengan kaset audio, kaset, video. Media tersebut dapat dimanfaatkan oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mempunyai fleksibilitas dalam hal waktu, tempat, dan kecepatan.

c.       Tutorial secara tersiar, baik melalui radio maupun televisi (TV)
Tutorial yang disiarkan melalui radio maupun TV diharapkan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan, baik melalui telepon maupun secara tertulis untuk dijawab atau dibahas pada siaran berikutnya.

d.      Tutorial melalui telepon
Layanan ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kontak dengan para pengajar melalui telepon, sesuai dengan kesepakatan. Dalam hubungan telepon tersebut dapat dibahas berbagai masalah dalam pembelajaran, baik yang berhubungan dengan substansi maupun yang berkaitan dengan administrasi akademik atau kejelasan panduan belajar.

e.       Tutorial Online
Tutorial online ini sangat besar pengaruhnya terhadap PJJ, karena kemudahan pengaksesan data. Kelebihan dari tutorial jenis ini adalah layanan yang dapat diberikan mencakup layanan akademik dan non-akademik. Melalui internet yang berbasis web, para peserta didik dapat mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh penyelenggara PJJ, seperti mengecek nilai, mengikuti tutorial, perolehan feedback, mendapatkan materi suplemen, serta inforrnasi terbaru yang berkaitan dengan kalender akademik, peristiwa penting, atau kegiatan kemahasiswaan.

      2.       Tutorial Tatap Muka
Pertemuan tatap muka diperlukan khususnya bagi proses belajar yang terkait dengan pembentukan kompetensi tertentu. Daam PJJ pertemuan tatap muka ini diharapkan peserta didik dapat berinteraksi secara langsung dengan pengajar maupun peserta didik yang lain.
Fungsi Lain Modus Pembelajaran PJJ :
  1. Penyajian informasi. Ini adalah unsur standar mata pelajaran apapun dan ini tidak selalu harus berupa pengajaran yang dipimpin guru, tetapi bisa berupa pendekatan yang  berpusat pada siswa. Contoh adalah presentasi dan demontrasi guru, presentasi siswa, teks cetak dan ilustrasi, suara langsung atau direkam, gambar bergerak penuh.
  2. Praktek dengan umpan balik, yaitu: pembelajaran berlangsung dengan para pembelajar berpartisifasi aktif dalam membahas materi yang diberikan. Guru merangsang kegiatan para pembelajar dengan cara: aktivitas bertanya dan menjawab, kegiatan diskusi, kegiatan kelompok terstruktur, tutorial sesama teman sebaya
  3. Akses sumber daya belajar. Mata pelajaran dan pelajaran biasanya disusun dengan asumsi bahwa para pembelajar akan menghabiskan waktu di luar ruang kelas yang bekerja secara individual atau dalam kelompok kecil
dengan materi, mengerjakan PR, tugas, makalah dan sejenisnya. Sumber daya belajar eksternal yang biasa digunakan sebagai berikut:
  1. Material cetak, yaitu: buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja.
    1. Material audiovisual, yaitu: kaset audio atau kaset video, sistem multimedia, CD, DVD.
    2. Basisdata komputer, yaitu: untuk pencarian online.
    3. Kits, yaitu: untuk percobaan laboratorium.
    4. Materi perpustakaan, yaitu: dokumen sumber asli                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Selalu menyukai Teknologi dan olahraga yang selalu membuat badan jiwa dan rohani kita Sehat.Cintai Kebersihan karena Sebagiannya adalah Iman. Dan yang penting BERBAHAGIALAH

Waktu adalah Uang

please translate