1.
Hakikat Pembelajaran PJJ
Sesuai dengan kepanjangan
PJJ yakni Pendidikan Jarak Jauh, jadi hakikat PJJ menurut saya adalah
kemandirian. Apa yang diterapkan dalam pendidikan jarak Jauh semuanya
membutuhkan kemandirian dari peserta didik. Di dalam pembelajaran PJJ ini
peserta didik dibebaskan untuk mengatur jadwal sesuai dengan ke-fleksibelan
mereka. Dari sinilah dapat dilihat, apakah peserta didik tersebut dapat dengan
Mandiri menjalankan pendidikannya meskipun tidak ada yang secara langsung
mengawasi.
Namun, kemandirian dari
peserta didik dalam sistem pembelajaran ini juga harus didukung dengan sarana
yang baik agar ilmu dapat tersalurkan dengan baik juga.
Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa hakikat Pendidikan Jarak Jauh adalah gabungan antara
kemandirian peserta didik dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses
penyampaian ilmu.
Kedua hal ini
harus saling membantu agar tujuan dari Pendidikan Jarak Jauh tersebut dapat
tercapai. Perserta didik yang terus aktif menjalankan PJJ nya serta ICT yang
mendukung adalah Pembelajaran
di PJJ tergantung oleh peserta didik. Peserta didik memiliki otonomi penuh atas
proses belajarnya. Peserta didik yang menentukan apakah proses belajar tersebut
terjadi atau tidak. Peserta didik yang tahu apakah kemampuan yang harus
dikuasai memang benar-benar terkuasai secara mendalam, atau hanya sekedar
memenuhi syarat lulus. Oleh karena itu PJJ tergantung dalam inisiatif dari
peserta didik itu sendiri.
3
aspek utama dalam PJJ yaitu :
·
Keterpisahan
pengajar dan peserta didik
PJJ
memang melayani kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan
secara tatap muka atau reguler. Peserta didik ini tersebar di seluruh pelosok
tanah air, mempunyai keterbatasan waktu dan jarak, serta usia yang sangat
bervariasi.
·
Kemandirian
Pada
kenyataannya, kadar kemampuan belajar mandiri ini sangat bervariasi karena
dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Sugilar (2000), makin tinggi
kendali mahasiswa atas pembelajaran yang sedang dijalaninya, dan dengan
sendirinya kesiapannya untuk belajar mandiri makin tinggi pula. Keterampilan
belajar (learning skills), yang merupakan modal dalam belajar mandiri,
sikap dan persepsi mahasiswa terhadap belajar yang terkait dengan pendekatan
belajar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Light & Cox (2001), serta
berbagai kondisi eksternal ikut berpengaruh terhadap kesiapan peserta didik
untuk belajar mandiri.
·
Layanan belajar atau tutorial
Tutorial berkaitan dengan tingkat kemandirian
peserta didik. Tutorial atau seperti yang disebut oleh Simpson (2000) sebagai
bantuan belajar, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik
berperan besar dalam proses pembelajaran di PJJ. Sebagaimana dikatakan
oleh Garison (1993), kemandirian dicapai melalui interaksi, bukan
isolasi. Ini berarti, peserta didik PJJ tidak boleh dibiarkan sendiri, mereka
harus disentuh dengan berbagai tutorial yang akan membuat mereka termotivasi
dan terbebas dari kesepian.
2. Modus Pembelajaran PJJ
Modus Pembelajaran dalam PJJ ditempuh dalam pembelajaran
mandiri dan tutorial, karena pengajar dan peserta didik tidak bertatap muka
secara langsung seperti kelas regular. Berdasar modus penyelenggaraannya,
tutorial dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu jarak jauh dan tatap
muka.
1. Tutorial Jarak Jauh
a.
Tutorial secara tertulis yang
disampaikan melalui korespondensi
Bahan ajar tertulis ini menggunakan
media cetak. Pertanyaan dari peserta didik dan respon dari pendidik disampaikan
melalui korespondensi.
b. Tutorial melalui multimedia
Tutorial multimedia dapat dikemas
dengan kaset audio, kaset, video. Media tersebut dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, sehingga mempunyai fleksibilitas
dalam hal waktu, tempat, dan kecepatan.
c.
Tutorial secara tersiar, baik
melalui radio maupun televisi (TV)
Tutorial yang disiarkan melalui
radio maupun TV diharapkan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan, baik
melalui telepon maupun secara tertulis untuk dijawab atau dibahas pada siaran
berikutnya.
d. Tutorial melalui telepon
Layanan ini memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk melakukan kontak dengan para pengajar melalui
telepon, sesuai dengan kesepakatan. Dalam hubungan telepon tersebut dapat
dibahas berbagai masalah dalam pembelajaran, baik yang berhubungan dengan
substansi maupun yang berkaitan dengan administrasi akademik atau kejelasan
panduan belajar.
e.
Tutorial Online
Tutorial online ini sangat besar
pengaruhnya terhadap PJJ, karena kemudahan pengaksesan data. Kelebihan dari
tutorial jenis ini adalah layanan yang dapat diberikan mencakup layanan
akademik dan non-akademik. Melalui internet yang berbasis web, para peserta
didik dapat mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh penyelenggara PJJ,
seperti mengecek nilai, mengikuti tutorial, perolehan feedback, mendapatkan
materi suplemen, serta inforrnasi terbaru yang berkaitan dengan kalender
akademik, peristiwa penting, atau kegiatan kemahasiswaan.
2. Tutorial Tatap Muka
Pertemuan tatap muka diperlukan khususnya bagi proses
belajar yang terkait dengan pembentukan kompetensi tertentu. Daam PJJ pertemuan
tatap muka ini diharapkan peserta didik dapat berinteraksi secara langsung
dengan pengajar maupun peserta didik yang lain.
Fungsi Lain Modus Pembelajaran PJJ :
- Penyajian informasi. Ini adalah unsur standar mata pelajaran apapun dan ini tidak selalu harus berupa pengajaran yang dipimpin guru, tetapi bisa berupa pendekatan yang berpusat pada siswa. Contoh adalah presentasi dan demontrasi guru, presentasi siswa, teks cetak dan ilustrasi, suara langsung atau direkam, gambar bergerak penuh.
- Praktek dengan umpan balik, yaitu: pembelajaran berlangsung dengan para pembelajar berpartisifasi aktif dalam membahas materi yang diberikan. Guru merangsang kegiatan para pembelajar dengan cara: aktivitas bertanya dan menjawab, kegiatan diskusi, kegiatan kelompok terstruktur, tutorial sesama teman sebaya
- Akses sumber daya belajar. Mata pelajaran dan pelajaran biasanya disusun dengan asumsi bahwa para pembelajar akan menghabiskan waktu di luar ruang kelas yang bekerja secara individual atau dalam kelompok kecil
dengan materi, mengerjakan PR,
tugas, makalah dan sejenisnya. Sumber daya belajar eksternal yang biasa
digunakan sebagai berikut:
- Material cetak, yaitu: buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja.
- Material audiovisual, yaitu: kaset audio atau kaset video, sistem multimedia, CD, DVD.
- Basisdata komputer, yaitu: untuk pencarian online.
- Kits, yaitu: untuk percobaan laboratorium.
- Materi perpustakaan, yaitu: dokumen sumber asli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar